Mengenal Dietilen Glikol dan Etilen Glikol, Zat Berbahaya yang Diduga Jadi Penyebab Gagal Ginjal Akut

Rabu, 19 Oktober 2022 - 12:47 WIB
loading...
Mengenal Dietilen Glikol...
Dietilen glikol dan etilen glikol yang dicampurkan pada sirup obat penurusn anak berisiko sebabkan gagal ginjal akut. Foto/Ilustrasi-Ist
A A A
JAKARTA - Dietilen glikol (DG) dan etilen glikol (EG) diduga menjadi penyebab terjadinya gangguan ginjalakut pada anak. Zat ini ditemukan pada sirup penurun panas untuk anak-anak di Gambia, Afrika Barat.

Dikutip dari laman Center for Disease Control and Prevention (CDC), etilen glikol adalah zat beracun yang biasanya ditemukan dalam berbagai produk rumah tangga dan industri.

Zat ini ini memiliki bentuk seperti sirup, tidak berwarna, dan memiliki rasa manis. Etilen glikol biasanya digunakan sebagai cairan pada rem hidrolik, tinta dalam bantalan stempel, pulpen, cat, dan kosmetik.

Apakah zat ini berbahaya bagi tubuh? Jika tertelan ternyata zat ini bisa terurai menjadi senyawa beracun berbahaya yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, jantung, dan akhirnya ginjal.



Hampir sama dengan etilen Glikol, dietilen glikol adalah cairan yang tidak berwarna, praktis tidak berbau, beracun, dan memiliki rasa yang manis. Dietilen glikol saat ini banyak digunakan dalam produk plastik, tinta untuk percetakan, perekat untuk serat, minyak rem, plasticizer, media pemanas lantai, campuran semen, dan pendingin.

Menurut Laporan dari World Health Organization (WHO), kedua zat berbahaya etilen glukol itu ditemukan pada obat penurun panas produksi India, Maiden Pharmaceuticals Limited. 4 obat panas yang mengadung etilen glikon itu adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito dalam rilisnya mengatakan bahwa BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi bahwa semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa, tidak diperbolehkan menggunakan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).Saat ini BPOM terus menelusuri kemungkinan adanya kandungan zat berbahaya itu sebagai zat pelarut tambahan.

Seperti diketahui saat ini di Indonesia, kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun teus meningkat dalam dua bulan terakhir. Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2353 seconds (0.1#10.140)